𝑳𝒂𝒓𝒊 𝑮𝒂𝒘𝒂𝒏𝒈


 Pengertian

Lari gawang merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik yang membutuhkan gawang sebagai penghalang dalam aktivitas lari di jarak tertentu. Sehingga, para atlet perlu melompati gawang tersebut dari start hingga mencapai garis finish.

Sejarah

Perlombaan lari dengan rintangan memiliki sejarah yang relatif singkat. Menurut jurnal The 400 M Hurdles yang dipublikasi oleh IAAF menyebutkan bahwa sejarah pertama dari balapan lari dengan penghalang dimulai dari Universitas Oxford pada sekitar 1860-an, dengan setiap peserta harus melewati 12 rintangan. Saat itu jarak tempuh lari gawangnya mencapai 109,7 meter. Kemudian, dibulatkan menjadi 110 meter oleh Prancis di tahun 1888. 

Sejak Olimpiade modern dimulai pada 1896, lari gawang masih menjadi perlombaan lari rintangan lokal biasa untuk dataran Eropa. Namun, ketika lari gawang mulai popular di Prancis pada 1900 dan olahraga ini kemudian muncul di Olimpiade Paris di tahun yang sama. 

Pada Olimpiade 1968 di Mexico City, final lari gawang 400 meter adalah salah satunya kompetisi berbasis rintangan paling spektakuler dalam sejarah. IAAF baru secara resmi mengakui kompetisi tersebut pada 1974 dalam World Athletics Championships. Kejuaraan dunia khusus untuk lari gawang baru diadakan pada tahun 1980.

Teknik Dasar

1. Teknik start menuju gawang pertama

Perlombaan lari gawang diawali dengan start jongkok. Setelah itu, pelari harus menuju ke gawang pertama secepatnya.Saat akan melompat, posisi pinggang harus diangkat tinggi dan dilakukan sebelum badan terlalu dekat dengan gawang. Sementara itu, posisi lutut kaki depan ditekuk kurang lebih 90-95 derajat dan lutut kaki belakang lurus. Selain itu, posisi tumit diangkat tinggi.

2. Teknik posisi badan saat di atas gawang

Ketika badan sudah berada di atas gawang, badan harus dicondongkan ke depan serendah mungkin dan lutut mulai sedikit ditekuk. Sementara itu, lutut dan telapak kaki belakang diputar ke arah luar. Setelah kaki depan melewati gawang, maka pelari harus mendarat dengan posisi lurus. Saat melompat, posisi tangan harus ditempatkan agar seimbang.

3. Teknik mendarat

Saat mendarat di tanah, kaki depan dalam keadaan lurus sementara lutut kaki belakang tetap ditekuk dan terangkat tinggi agar langkahnya bisa tetap leluasa. Posisi badan bungkuk ke depan agar meringankan langkah kaki

4. Posisi langkah di antara gawang

Jumlah langkah yang diambil antargawang bisa berbeda pada setiap pelari. Namun umumnya, ada 7-9 langkah yang perlu diambil dari garis start hingga gawang pertama.

5. Teknik dari gawang terakhir hingga ke garis finish

Seorang pelari gawang harus menguasai teknik dari gawang terakhir hingga ke garis finish. Saat melakukannya, posisi badan harus condong dan bungkuk ke depan. Sementara itu, kaki belakang harus cepat-cepat dilangkahkan ke depan. Lakukan sprint hingga ke garis finish.


Sumber : SACindonesiaKompas



Sumber : https://youtu.be/sBQ78DHTBYQ?si=gwLKykEMDsrtponU


9 Comments:

 
Anisa's blog © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions