𝑳𝒐𝒎𝒑𝒂𝒕 𝑻𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊


 Pengertian

lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki ke depan dan membawa titik berat badan setinggi mungkin agar dapat melewati mistar.

Sejarah

sejarah awal lompat tinggi ternyata tercatat berlangsung pada awal abad ke-19. Tepatnya pada kompetisi yang diadakan di Skotlandia. Dilansir situs World Athletics, kompetisi tersebut termasuk ke dalam pertandingan olimpiade modern pertama pada tahun 1896 untuk pria. Wanita melakukan debut lompat tinggi Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1928.

Pada masa itu, atlet lompat tinggi diharuskan untuk melompat dengan ketinggian 1,68 meter. Pelompat diminta untuk melakukan lompatan dan mendarat di atas tanah yang berumput. Sayangnya, teknik tersebut ternyata mengakibatkan cedera bagi para peserta lomba. Oleh karena itu, saat ini lompat tinggi biasanya dilakukan dengan mendarat ke sebuah matras tebal untuk menghindari cedera yang fatal bagi para atlet.

Teknik Dasar

1. Start

Sebelum memulai, atlet wajib memperhatikan posisi berlari. Pasalnya, lompat tinggi tak seperti lompat jauh. Atlet harus melakukan pendaratan dengan sedikit belokan di akhir, bukan lurus. Sehingga, atlet harus fokus pada start untuk mendapatkan pendaratan yang sempurna.

2. Pendekatan lari (the approach run)

Pendekatan lari atau the approach run adalah bagian terpenting dari lompat tinggi daripada lepas landas. Jika seorang atlet memulai dengan pendekatan lari yang salah, maka melewati palang yang tinggi akan menjadi lebih sulit. 


Sebagian besar atlet menggunakan pendekatan "shaped J" di mana tiga sampai lima langkah pertama mengarah pada garis lurus pada 90 derajat ke palang dan empat-lima langkah terakhir atlet harus membelokkan tubuh dalam kurva. Namun ada pula atlet yang lebih menyukai posisi pendekatan lari "shaped C".

3. Hubungan antara Pendekatan dan Lepas landas

Pada langkah kedua terakhir, kaki di bagian luar belokan ditekuk, sedangkan kaki lainnya (kaki lepas landas) direntangkan sepenuhnya.

4. Lepas landas (take off)

Dalam kondisi lepas landas (take off), atlet harus mendorong kaki lepas landas dan bersiap untuk putaran yang akan dia lakukan dengan kaki, pinggul, dan bahu.

5. Drive

Ini adalah bentuk lanjutan dari lepas landas. Atlet harus melemaskan tubuh untuk berkonsentrasi pada posisi melayang di udara dan melanjutkan rotasi. Atlet bisa melakukannya dengan mengangkat kaki bebas setinggi kaki lepas landas untuk bersiap mencapai posisi horizontal dengan punggung menghadap langsung dengan palang.

6. Melengkung (arc)

Saat atlet memposisikan punggu dan bahu ke belakang serta mengangkat tumit hingga paha pada saat itu atlet harus membentuk bentuk lengkung yang memungkinkan pinggulnya naik melewati mistar gawang.

7. Mendarat (landing)

Saat pinggul atlet sudah melewati palang, maka atlet wajib membuat pinggul lebih rileks, mengangkat dada dan kaki secara bersamaan.


Sumber : Detik.comSACindonesia





10 Comments:

 
Anisa's blog © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions